Getaran.com – Induk Facebook, Meta, kini sedang menjajaki pengembangan platform baru yang berdiri sendiri untuk berbagi pembaruan teks. Perusahaan ini mengkonfirmasi kepada CNN pada hari Jumat bahwa langkah ini bisa menjadi pesaing signifikan bagi Twitter—yang saat ini mengalami banyak perubahan dan ketidakpastian di bawah kepemimpinan Elon Musk.
“Kami percaya ada peluang untuk ruang terpisah di mana pencipta dan tokoh masyarakat dapat berbagi pembaruan tepat waktu tentang minat mereka,” kata juru bicara Meta. Pernyataan ini pada dasarnya menggambarkan pernyataan misi Twitter tanpa secara langsung menyebutkan nama platform tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa Meta ingin menghadirkan solusi alternatif bagi pengguna yang mencari cara untuk berkomunikasi dan berbagi konten secara real-time.
Rencana untuk platform baru ini, yang sebelumnya dilaporkan oleh Platformer dan MoneyControl, bertujuan untuk menciptakan sistem yang terdesentralisasi. Model ini memungkinkan pengguna untuk membuat server atau komunitas yang berbeda dengan aturan masing-masing, alih-alih terikat oleh satu platform pusat yang dikelola oleh Meta. Konsep ini mirip dengan platform seperti Reddit atau Discord, yang memungkinkan pengguna untuk memiliki pengalaman dan kontrol lebih besar atas komunitas yang mereka ikuti.
Baca Juga: Kemungkinan Rencana Peluncuran PlayStation 6 Terungkap melalui Microsoft
Inisiatif ini bisa dianggap sebagai respons terhadap ketidakpuasan sebagian pengguna dengan perubahan yang terjadi di Twitter. Sejak Elon Musk mengambil alih, banyak pengguna mengeluhkan pembatasan dan pergeseran dalam kebijakan platform, yang membuat mereka mencari alternatif untuk berbagi informasi dan terhubung dengan audiens mereka. Dengan strategi baru ini, Meta juga berharap untuk menangkap minat kreator konten dan tokoh masyarakat yang mencari ruang untuk mengekspresikan diri dan berinteraksi dengan pengikut mereka tanpa batasan yang ada di platform lainnya.
Lebih jauh lagi, jika rencana ini terwujud, platform baru ini akan memperkenalkan fitur-fitur inovatif yang memberikan pengguna kebebasan lebih dalam menyusun konten dan berinteraksi. Ini bisa mencakup pengaturan privasi yang lebih baik, kontrol atas konten yang diposting, dan kemampuan untuk mengatur komunitas mereka masing-masing. Langkah ini juga bisa menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan tidak terlalu terpusat, yang dapat menarik beragam pengguna dari berbagai latar belakang.
Baca Juga: Google Menghadirkan Alat AI Generasi Terbaru untuk Gmail dan Solusi Cloud
Dengan adanya tren menuju desentralisasi di dunia digital, langkah Meta ini mungkin mencerminkan perubahan besar dalam cara platform media sosial beroperasi. Jika sukses, platform ini dapat menjadi alternatif menarik bagi pengguna yang ingin merasakan pengalaman berbagi pembaruan teks tanpa terbatas pada model bisnis konvensional yang telah ada sebelumnya.
Meskipun masih dalam tahap eksplorasi, inisiatif ini dapat memperluas kekuatan dan pengaruh Meta di ranah media sosial, terutama di saat kompetisi semakin ketat. Dengan kemampuan untuk menjawab kebutuhan pengguna yang mendasar, Meta dapat menciptakan ruang baru yang mendukung kreativitas dan koneksi nyata antara para penggunanya.
