Cilegon – PT Krakatau Steel (Persero) Tbk menunjukkan komitmennya terhadap transformasi bisnis dan efisiensi produksi meski menghadapi tekanan biaya dan pasar baja global yang fluktuatif. Hingga kuartal pertama tahun 2025, perusahaan mencatatkan pendapatan sebesar USD234,76 juta atau sekitar Rp3,88 triliun.
Di tengah tekanan eksternal yang memengaruhi industri baja, Krakatau Steel tetap menjaga kestabilan operasional. Kendati membukukan rugi bersih, manajemen menyatakan kondisi tersebut masih terkendali berkat berbagai inisiatif strategis yang telah dijalankan guna memperkuat daya tahan jangka panjang perusahaan.
HSM#1 Kembali Aktif, Kontribusi Diharapkan Meningkat
Fasilitas Hot Strip Mill 1 (HSM#1) telah kembali beroperasi sejak akhir 2024. Namun, optimalisasi produksi di unit ini berlangsung secara bertahap. Perusahaan menyebut, mencapai efisiensi penuh dalam pengoperasian pabrik skala besar membutuhkan waktu dan penyesuaian menyeluruh. Kontribusi signifikan dari HSM#1 diperkirakan akan terlihat dalam laporan keuangan mendatang.
Langkah-langkah operasional dan preventif telah dipersiapkan guna memastikan keberlangsungan produksi sesuai target. Aktivasi kembali HSM#1 merupakan bagian dari strategi besar perusahaan untuk mendorong pemulihan segmen baja dan menopang ekspansi usaha.
Efisiensi Biaya dan Penguatan Struktur Keuangan
Pada periode yang sama, Krakatau Steel berhasil menurunkan biaya usaha sebesar 11%, mencerminkan keberhasilan implementasi program efisiensi yang konsisten. Sementara itu, total aset perusahaan meningkat menjadi USD2,92 miliar atau sekitar Rp48,35 triliun, menandakan struktur keuangan yang tetap solid.
Transformasi yang dijalankan Krakatau Steel tidak hanya fokus pada efisiensi proses produksi, namun juga mencakup peningkatan tata kelola dan pengembangan unit-unit usaha strategis. Perusahaan juga sedang mempercepat pemulihan segmen non-baja dan memperkuat bisnis pendukung lainnya sebagai bagian dari upaya diversifikasi.
Dorong Hilirisasi dan Penetrasi Pasar Ekspor
Untuk memperluas pasar dan meningkatkan margin, Krakatau Steel membentuk subholding baru, Krakatau Baja Konstruksi. Entitas ini berfokus pada produk baja hilir untuk sektor konstruksi dan menjadi salah satu langkah nyata dalam strategi hilirisasi perusahaan. Dengan pendekatan ini, perusahaan berharap dapat meningkatkan nilai tambah produk serta menciptakan aliran pendapatan yang lebih berkelanjutan.
Langkah ekspansi ini turut diperkuat dengan strategi penetrasi ke pasar ekspor, termasuk pengiriman produk ke kawasan Eropa, guna mengoptimalkan kapasitas nasional dan memperluas jangkauan pasar.
Komitmen Jangka Panjang untuk Transparansi dan Keberlanjutan
Di bawah kepemimpinan Akbar Djohan sebagai Direktur Utama, Krakatau Steel tengah menempuh proses transformasi besar yang dirancang secara bertahap dan terukur. Fokus perusahaan saat ini tidak hanya tertuju pada perbaikan jangka pendek, tetapi juga pada pembangunan fondasi kuat untuk masa depan.
Dengan semangat “Revolutionary Movements: Committed to Transform”, Krakatau Steel menegaskan komitmennya untuk menjadi perusahaan BUMN yang modern, akuntabel, dan berdaya saing tinggi. Transformasi menyeluruh ini diharapkan mampu menjadikan Krakatau Steel sebagai pemain utama yang adaptif dan berkelanjutan di industri baja nasional maupun global.