KesehatanBerita

Langka dan Mengejutkan! Bayi 19 Bulan di Malaysia Didiagnosis Kanker Ovarium Stadium 3

264
×

Langka dan Mengejutkan! Bayi 19 Bulan di Malaysia Didiagnosis Kanker Ovarium Stadium 3

Share this article
Kanker Ovarium Stadium 3 Bayi di Malaysia
Sumber: Istock

Sebuah kasus langka menimpa bayi berusia 19 bulan bernama Daneen Auni Riksi di Malaysia. Daneen didiagnosis menderita kanker ovarium stadium 3, kondisi yang biasanya ditemukan pada wanita dewasa, terutama mereka yang berusia di atas 40 tahun. Kabar ini mengejutkan banyak orang, termasuk sang ibu, Fallarystia Sintom (25).

Gejala Awal? Sembelit dan Perut Kembung

Fallarystia pertama kali curiga ada yang tidak beres pada Agustus 2024 ketika anaknya sering mengalami sembelit dan perut kembung. “Anak saya jadi tidak aktif, hanya mau digendong, dan menangis karena belum bisa bicara untuk menyampaikan rasa sakitnya,” ujarnya.

Setelah berkonsultasi ke Rumah Sakit Kota Marudu, Daneen belum mendapat diagnosis yang jelas. Namun, kondisinya memburuk ketika jumlah darahnya turun drastis, dan dia harus dirujuk ke Rumah Sakit Wanita dan Anak di Sabah (HWKKS).

Baca Juga: Mengenal Buah Matoa: Si Kaya Manfaat untuk Kesehatan

Operasi Mendesak! Tumor 13,5 cm Ditemukan

Pada akhir September 2024, tim medis HWKKS menemukan tumor berukuran 13,5 cm di salah satu ovarium Daneen. Operasi pengangkatan tumor segera dilakukan pada 2 Oktober. Setelah prosedur tersebut, dokter memastikan bahwa tumor itu adalah kanker ovarium stadium 3.

Kanker ovarium stadium 3 mengindikasikan bahwa sel-sel kanker telah menyebar dari ovarium ke bagian luar panggul, seperti perut, kelenjar getah bening, atau bahkan permukaan hati. Fallarystia merasa sangat terpukul mendengar diagnosis ini. “Hati saya hancur karena anak saya harus kehilangan ovarium kanannya di usia yang sangat muda,” ungkapnya.

Langkah Selanjutnya? Kemoterapi dan Harapan Baru

Saat ini, Daneen masih dalam tahap pemulihan pascaoperasi. Setelah kondisinya stabil, ia akan segera memulai sesi kemoterapi untuk memastikan tidak ada sel kanker yang tersisa dan mencegah penyebaran lebih lanjut. “Selama masih ada obat, masih ada harapan. Saya berdoa agar anak saya bisa sembuh,” kata Fallarystia penuh harapan.

Baca Juga: Kontroversi Kebijakan Hijab di RS Medistra: Tuntutan Investigasi dari MUI dan DPRD DKI Jakarta

Apa Itu Kanker Ovarium pada Anak?

Kanker ovarium pada anak-anak adalah kasus yang sangat langka. Biasanya, tumor ovarium pada anak bukanlah kanker, dan ketika kanker terjadi, kasus seperti ini lebih sering ditemukan pada remaja berusia 15 hingga 19 tahun.

Beberapa jenis tumor ovarium yang bisa muncul pada anak-anak meliputi:

  • Tumor epitel: Bisa bersifat jinak atau kanker dan lebih mudah diobati pada anak-anak.
  • Tumor stroma: Dapat berkembang di jaringan penunjang ovarium.
  • Tumor sel germinal: Tumor yang paling umum pada anak perempuan, berkembang dari sel telur.

Hingga saat ini, penyebab pasti kanker ovarium pada anak-anak belum diketahui. Karena gejala seperti nyeri perut, pembengkakan, atau pubertas dini seringkali tidak spesifik, konsultasi ke dokter anak menjadi langkah penting jika tanda-tanda ini muncul.

Harapan dan Doa untuk Kesembuhan

Kasus Daneen mengingatkan kita bahwa kanker dapat menyerang siapa saja, bahkan di usia yang sangat muda. Namun, dengan perawatan medis yang tepat dan dukungan keluarga, ada harapan untuk kesembuhan. Perjalanan Daneen mungkin masih panjang, tetapi setiap langkah pengobatan membawa harapan bagi masa depan yang lebih cerah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *